Selasa, 30 April 2013

Asalamualaikum Wr.Wb
Fear, and Loathing in Las Vegas – Just Awake
Lyrics and Music by: FALILV
Close listen to the voice and heart beat
now the beating has stopped… can’t hear a thing
pieces has fell apart
The world we live today is filled with gloom and tears
but what we only can do is to sigh and sit alone in the dark
lift filled with vanity
colors have faded
things you desire exists here
flee from this colorless world
Back in the days everything had shined so bright
we didn’t have to carry fear towards future
dreams colored (and) lit our mind with hope
the sound of heart we shared
beats in my memory unchanged from back then
can you hear me sing?
don’t you be falling down
Oh my lord, it’s gone
what should I do?
pieces I had
have fell apart
where do you belong?
where should I aim (for)?
once you’ve lost sight
it’s left to fall apart
Lets start it over again
rebuild and combine all the pieces we have lost
to become one
like a puzzle
take it one at a time
When I stopped
rusted chain has tangle me up
tying my body onto the ground
as I think underground I call your name
what can I do to see the day light once more
chain tangles me harder, choking my neck
tear it apart
and rip it off
break the chain now
sink down or swim up
fight your way through
seek your way out
if you can not
you are left to
drown deep inside
You who knew all my weakness is gone
can you come back and stay by my side
I’ll be standing here waiting you
Heart newly born is always strong and brave
no matter how steep the road we take
it can drive us for ever and ever
lets take it how we want
the choice we make is (for you) and my future
can you hear me sing?
Misery is nothings
it is all up to your thoughts and beliefs
to bring in success within your life
don’t you
compare
yourself
with anyone
cuz that
just a
waste of
a person you are
be honest to your emotion
don’t you be falling down
All the promises
made between us
broke in pieces
(and) turned into sand
lets escape from this
colorless world
to find myself
and tomorrow we live

Selasa, 23 April 2013


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat, Taufiq, dan Hidayah-Nya, sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta kerabat, sahabat dan seluruh pengikut beliau hingga hari akhir.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra.Hj.Noorhidayati, M.Si dan Drs. H. Hardiansyah, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi kepada penulis dalammenyelesaikan makalah ini dan terima kasih kepada semua teman-teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kita semua, adapun isi yang terkandung dalam makalah ini adalah uraian tentang Metabolisme Asam A|mino dan Protein.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, dan masih jauh dari sempurna, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan waktu. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin.

Banjarmasin,   Februari 2013





Tim Penyusun (Kelompok 2A)

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................      i
DAFTAR ISI...................................................................................................      ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang masalah.......................................................................     1
B.     Rumusan Masalah………………………………………………….....    1
C.     Tujuan.................................................................................................      2
D.    Metode yang Digunakan......................................................................      2

BAB II ISI
   A.     Pengertian Metabolisme Asam Amino dan Protein..............................      3
   B.     Penguraian Protein dalam Tubuh .....................................................        4
   C.     Asam Amino Dalam Darah.................................................................     5
   D.     Reaksi Metabolisme Asam Amino......................................................      6
   E.      Siklus Urea…………………………………………………………..   8
   F.      Biosintesis Protein…………………………………………………..     9

BAB III PENUTUP
   A.     Kesimpulan.........................................................................................     13  
   B.     Saran...................................................................................................    13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 14

BAB  I
PENDAHULUAN
     A.    Latar Belakang
Metabolisme adalah proses kimia yang menandai unsur hidup, kebanyakan berlangsung dengan zat perantara yang disebut enzim. Semua aktifitas sel dikendalikan oleh aktifitas nuklius cara pengendalian ini berkaitan dengan aktifitas nuklius memproduksi protein dimana protein ini merupakan penyusun utama dari semua organel sel maupun penggandaan kromosom. Protein yang dihasilkan meliputi protein struktural terdapat di dalam membran, serabut kontraktil dan filamen intraselluler.Protein fungsional contohnya enzim,enzim dibutuhkan sebagai biokatalisator sintesa kimiawi tubuh.
Protein yang terdapat dalam makanan kita dicernakan dalam lambung dan usus menjadi asam-asam amino, yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah ke hati. Sebagian asam amino diambil oleh hati, sebagian lagi diedarkan ke dalam jaringan-jaringan di luar hati. Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk biosintensis protein, kelebihan asam amino akan diubah menjadi urea. Hati merupakan organ tubuh dimana terjadi reaksi katabolisme maupun anabolisme. Asam amino yang di buat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan. Proses anabolik maupun katabolik juga terjadi dalam jaringan diluar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintensis asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan antara pembentukan asam amino dan penggunaannya. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.

    B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari metabolisme asam amino dan protein?
2.      Bagaimana proses penguraian protein dalam tubuh?
3.      Jelaskan asam amino dalam darah !
4.      Bagaimana reaksi metabolisme asam amino ?
5.      Jelaskan proses terjadinya siklus urea !
6.      Jelaskan biosintesis protein !

   C.    Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk:
1.      Memahami arti dari metabolisme protein dan asam amino serta fungsinya bagi tubuh.
2.      Mengetahui secara garis besar penguraian protein dalam tubuh.
3.      Mengetahui asam amino dalam darah.
4.      Mengetahui reaksi metabolisme asam amino.
5.      Mengetahui proses terjadinya siklus urea.
6.      Memahami tentang biosintesis protein

   D.    Metode yang Digunakan
Pembuatan makalah ini mengunakan metode deskriptif dengan studi kepustakaaan , yaitu pengetahuan yang bersumber dari berbagai media tulis, baik berupa buku atau media lainnya yang berhubungan dengan makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN

   A.    Pengertian Metabolisme Asam Amino Dan Protein
Protein berasal dari kata protos atau proteos yang berarti pertama atau utama. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentukan tubuh maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Selain itu protein juga berfungsi sebagai transportasi dan penyimpanan, koordinasi gerak, proteksi imun, membangkitkan dan menghantarkan imfuls, penunjang mekanis serta mengatur pertumbuhan diferensiasi. Metabolisme protein adalah proses penguraian dan pembentukan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Dalam kehidupan protein memegang peranan yang sangat penting pada proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Disamping itu hemoglobin dan butir-butir darah merah atau eritrosit yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh bagian tubuh, adalah salah satu jenis protein. Demikian pula zat-zat yang berperan untuk melawan bakteri penyakit atau yang disebut antigen, juga suatu protein. Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Dengan cara hidrolisis oleh asam atau oleh enzim, protein akan menghasilkan asam amino.
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Fungsi utama asam amino adalah sebagai penyusun protein, sebagai kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme ( vitamin, hormon, dan asam nukleat) dan sebagai pengikat ion logam penting yang diperlukan dalam reaksi enzimatik. Metabolisme asam amino adalah salah satu senyawa yang ada didalam tubuh makhluk hidup yang diantaranya hewan dan manusia yang berguna untuk sebagai sumber bahan utama pembentukan protein dalam tubuh.
Ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein yaitu glisin, alanin, serin, sistein, valin, leusin, isoleusin, lisin,fenilalamin, arganin, histidin, treonin, metionin, tirosin, triptofan, prolin, asparagin, asam aspartat, glutamin dan asam glutamat. Asam-asam amino ini terikat satu dengan lainoleh ikatan peptida. Protein mudah dipengaruhi oleh suhu tinggi, pH dan pelarut organik.

   B.     Penguraian Protein Dalam Tubuh
Emil Fisher merupakan orang pertama yang berhasil menyusun molekul protein dengan cara merangkaikan 15 molekul glisin dengan 3 molekul leusin sehingga diperoleh suatu polipeptida. Molekul protein terdiri atas kesatuan-kesatuan kecil yang disebut asam amino. Asam amino yang satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan satu ikatan yang disebut ikatan peptida. Ikatan peptida ini akan terwujud apabila gugus karboksil dari asam amino yang satu bergabung dengan gugus  amino dari asam amino yang lain. Didalam penggabungan molekul asam amino itu akan terlepas satu molekul air. Hal tersebut dapat dilihat dalam reaksi berikut ini:
Rangkaian tersebut dapat diperpanjang kekiri atau kekanan menurut kehendak kita. Jika diperpanjang ke kanan harus menyambungkan gugus NH2 sedangkan jika kekiri harus menyambungkan gugus COOH. Pembongkaran protein menjadi asam amino memerlukan bantuan dari enzim-enzim protease dan air untuk mengadakan proses hidrolisis pada ikatan-ikatan peptida. Hidrolisis ini juga dapat terjadi jika protein dipanasi, diberi basa, atau diberi asam. Disamping itu asam amino dapat dikelompokan menjadi asam amino esensial dan asam amino non esensial.
Asam amino esensial atau asam amino utama adalah asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh dan harus didatangkan dari luar tubuh manusia karena sel-sel tubuh manusia tidak dapat mensintesis sendiri. Asam amino esensial hanya dapat disentesis oleh sel-sel tumbuhan. Contoh asam amino esensial yaitu leusin, lisin, histidin, arginin, valin, treonin, fenilalanin, triptofan, isoleusin, metionin. Sedangkan asam amnio non esensial adalah asam amino yang dapat disentesis sendiri oleh tubuh manusia, Contohnya tirosin, glisin, alanin, dan prolin.
Dalam tubuh kita protein mengalami perubahan-perubahan tertentu dengan kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam darah, hati dan organ tubuh lain mempunyai waktu paruh (half-life) antara 2,5 sampai 10 hari. Protein yang terdapat pada jaringan otot mempunyai waktun paruh =120 hari. Rata-rata tiap hari 1,2 gram protein per kilogram berat badan diubah menjadi senyawa lain. Ada tiga kemungkinan mekanisme pengubahan protein yaitu :
1.      Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau katabolisme dan dibentuk sel-sel baru.
2.      Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis protein baru, tanpa ada sel yang mati.
3.      Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.
Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti protein dalam jaringan yang mengalami proses penguraian dan untuk mengganti nitrogen yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Ada beberapa asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang memadai. Oleh karena itu asam amino tersebut,yang dinamakan asam essensial yang dibutuhkan oleh manusia.
Kebutuhan akan asam amino esensial tersebut bagi anak-anak relatiflebih besar daripada orang dewasa. Kebutuhan protein yang disarankan ialah 1 sampai 1,5 gram per kilogram berat badan per hari.
    C.    Asam Amino Dalam Darah
Konsentrasi normal asam amino dalam darah berkisar antara 35-65 mg. Asam amino merupakan asam yang trelatif kuat sehingga didalam darah dalam keadaan terionisasi. Konsentrasi beberapa asam amino dalam darah diatur batas tertentu oleh sintesis selektif pada bagian sel dan ekskresi selektif oleh ginjal. Hasil akhir pencernaan protein dalam saluran pencernaan hampir seluruhnya asam amino dan hanya kadang-kadang polipeptida atau molekul protein di absorpsi. Setelah itu asam amino dalam darah meningkat, tetapi kenaikannya hanya beberapa mg. Hal itu dikarenakan sebagai berikut :
1.      Pencernaan dan absorpsi protein biasanya berlangsung lebih dari 2-3 jam, sehingga hanya sejumlah kecil asam amino di absorpsi pada saat itu.
2.      Setelah masuk kedalam darah, asam amino yang berlebihan diabsorpsi dalam waktu 5-10 menit oleh sel diseluruh tubuh.
Oleh karena itu, hampir tidak pernah ada asam amino yang konsentrasinya tinggi dalam darah. Namun, turn over rate asam amino demikian cepat sehingga banyak protein (dalam gram) dapat dibawa dari satu8 bagian tubuh ke bagian lain dalam bentuk asam amino setiap jamnya. Pada hakikatnya semua molekul asam amino terlalu besar untuk berdifusi melalui pori membran sel. Mungkin sejumlah kecil dapat larut dalam matriks sel dan berdifusi ke dalam sel dengan cara lain. Namun, sejumlah besar asam amino dapat di transpor melalui membran hanya oleh transpor aktif yang menggunakan mekanisme karier.
Salah satu fungsi transfor karier asam amino adalah untuk mencegah kehilangan asam amino dan urine. Semua asam amino dapat di transpor secara aktif melalui epithel tubulus proximalis yang mengeluarkan asam amino dari filtrat glomerulus  dan mengembalikannya ke darah. Namun, pada tubulus ginjal terdapat batas kecepatan dimana setiap jenis asam amino dapat ditranspor.
Pada orang normal kehilangan asam amino dalam urine setiap hari tidak berarti. Jadi hakikatnya asam amino yang diadsorpsi dari saluran pencernaan digunakan oleh sel. Segera setelah asam amino masuk kedalam sel, di bawah pengaruh enzim-enzim intrasel akan di konjugasi menjadi protein sel. Oleh karena itu, konsentrasi asam amino di dalam sel selalu rendah. Penyimpanan asam amino dalam jumlah besar terjadi di dalam sel dalam bentuk protein. Akan tetapi banyak protein intrasel dapat dengan mudah dipecahkan kembali menjadi asam amino dibawah pengaruh enzim-enzim pencernaan lisosom intrasel. Asam amino ini selanjutnya dapat di transpor kembali keluar sel masuk kedalam darah. Beberapa jaringan tubuh seperti hati, ginjal dan mukosa usus berperan untuk menyimpan protein dalam jumlah yang besar.

D.    Reaksi Metabolisme Asam Amino
Tahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan gugus amino, kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino. Dua proses utama pelepasan gugus amino yaitu, transaminasi dan deaminasi.
a.Transaminasi
      Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain. Dalam reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, a ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi berikut :
                                                                          
      Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto. Alanin transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang substrak .
      Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma. Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim. Telah diterangkan bahwa piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.
b. Deaminasi Oksidatif
      Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat. Dalam beberapa sel misalnya dalam bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses deaminasi oksidatif yang menggunakan glutamat dehidrogenase sebagai katalis.
      Asam glutamat + NADa ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+
      Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+. Selain NAD+ glutamat dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai aseptor elektron. Oleh karena asam glutamat merupakan hasil akhir proses transaminasi, maka glutamat dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam metabolisme asam amino oksidase dan D-asam oksidase.

E.     Siklus Urea
Hans Krebs dan Kurt Heneseleit pada tahun 1932 mengemukakan serangkaian reaksi kimia tentang pembentukan urea. Mereka berpendapat bahwa urea terbentuk dari ammonia dan karbondioksida melalui serangkaian reaksi kimia yang berupa siklus, yang mereka namakan siklus urea. Pembentukan urea ini terutama berlangsung didalam hati. Urea adalah suatu senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral, terdapat dalam urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh.
      Dalam reaksi pembentukan karbamil fosfat ini, satu mol ammonia bereaksi  dengan satu mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamilfosfat sintetase. Reaksi ini membutuhkan energi, karenanya reaksi ini melibatkan dua mol ATP yang diubah menjadi ADP. Disamping itu sebagai kofaktor dibutuhkan mg++ dan N-asetil-glutamat.
      Karbamil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk sitrulin. Dalam reaksi ini bagian karbomil bergabung dengan ornitin dan memisahkan gugus fosfat. Sebagai katalis pada pembentukan sitrulin adalah ornitin transkarbamilase yang terdapat pada bagian mitokondria sel hati.
      Selanjutnya sitrulin bereaksi dengan asam aspartat membentuk asam argininosuksinat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinat sintetase. Dalam reaksi tersebut ATP merupakan sumber energi dengan jalan melepaskan gugus fosfat dan berubah menjadi AMP.
      Dalam reaksi ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan asam fumarat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinase, suatu enzim yang terdapat dalam hati dan ginjal. Reaksi terakhir ini melengkapi tahap reaksi pada siklus urea. Dalam reaksi ini arginin diuraikan menjadi urea dan ornitin. Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi penguraian ini ialah arginase yang terdapat dalam hati. Ornitin yang terbentuk dalam reaksi hidrolisis ini bereaksi dengan karbamilfosfat untuk membentuk sitrulin.


   F.     Biosintesis Protein
Tahap-tahap dalam sintesis protein, secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu transkripsi dan translasi. Baik transkripsi maupun translasi, masing-masing dibagi dibagi lagi menjadi 3 tahap, yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.
a.Transkripsi
Transkripsi adalah proses sintesis RNA dengan menggunakan DNA sebagai cetakan. DNA berlaku sebagai arsitek yang merancang pola penyusunan protein sedangkan RNA yang akan menjadi duta sebagai pembawa informasi genetik berupa kode kode genetik atau kodon-kodon.
RNA hasil transkripsi salah satunya adalah m RNA yang akan berperan sebagai cetakan protein. Basa mRNA akan membetuk rangkaian kodon  (adalah rangkaian 3 basa yang berdampingan pada mRNA yang menyandikan satu asam amino). Pesan genetik mRNA diterjemahkan menjadi rangkaian asam amino berdasarkan sandi genetik. Enzim yang berperan dalam transkripi adalah RNA polymerase
Terminologi / Tahap transkripsi terdiri dari :
  • Inisiasi
Proses penempelan kompleks RNA polimerase pada promotor site.

  • Elongasi
Setelah terjadi proses inisiasi subunit σ (faktor sigma) akan melepaskan diri dan sintesis RNA dilanjutkan oleh Core enzim (enzim yang tidak mengandung faktor sigma) menggunakan utas cetakan arah 51 – 31 dan membutuhkan 4 macam nukleosida (ribonukleosida 51trifosfat) yaitu : r-ATP, r-CTP, r-GTP, r-UTP.
  • Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai ditemukannya tanda untuk berhenti. Tanda terminasi yang sederhana adalah bagian DNA yang dengan urutan basa GC disebut palidrome dan diikuti oleh bagian DNA yang kaya akan basa AT. Bila genom tidak mengandung palidrome maka terminasi menggunakan protein Rho.
b. Translasi
Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam amino. Translasi menjadi tiga tahap, yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.
·         Inisiasi
Tahap inisiasi terjadi jika adanya tiga komponen, yaitu mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom.  mRNA yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma di datangi oleh ribosom, kemudian mRNA masuk ke dalam “celah” ribosom. Ketika mRNAmasuk ke ribosom, ribosom “membaca” kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan untuk setiap 3 urutan basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang datang untuk membaca kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa ribosom yang dikenal sebagai polisom membentuk rangkaian mirip tusuk sate, di mana tusuknya adalah “mRNA” dan dagingnya adalah “ribosomnya”.
Dengan demikian, proses pembacaan kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika kodon I terbaca ribosom (misalnya kodonnya AUG), tRNA yang membawa antikodon UAC dan asam amino metionin datang. tRNA masuk ke celah ribosom. Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan perlekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA ribosomal.
·         Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Ribosom terus bergeser agar mRNA lebih masuk, guna membaca kodon II. Misalnya kodon II UCA, yang segera diterjemahkan oleh tRNA berarti kodon AGU sambil membawa asam amino serine. Di dalam ribosom, metionin yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan serine membentuk dipeptida.
Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG, segera diterjemahkan oleh antikodon CUC sambil membawa asam amino glisin. tRNA tersebut masuk ke ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan dengan dipeptida yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida. Demikian seterusnya proses pembacaan kode genetika itu berlangsung di dalam ribosom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna dirangkai menjadi polipeptida.
Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul mRNA yang telah melepaskan asam amino akan kembali ke sitoplasma untuk mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.
·         Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sinyal untuk menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi protein.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Metabolisme asam amino adalah salah satu senyawa yang ada didalam tubuh makhluk hidup yang diantaranya hewan dan manusia yang berguna untuk sebagai sumber bahan utama pembentukan protein dalam tubuh Metabolisme protein adalah proses penguraian dan pembentukan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida..
2.      Pembongkaran protein menjadi asam amino memerlukan bantuan dari enzim-enzim protease dan air untuk mengadakan proses hidrolisis pada ikatan-ikatan peptida.
3.      Konsentrasi normal asam amino dalam darah berkisar antara 35-65 mg.
4.      Tahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan gugus amino, kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino. Dua proses utama pelepasan gugus amino yaitu, transaminasi dan deaminasi.
5.      Reakasi siklus urea: CO2 + NH4 + + 3ATP + Aspartat + 2H2O UREA + 2ADP + 2Pi + AMP + Ppi + Fumarat.
6.      Tahap-tahap dalam sintesis protein, secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu transkripsi dan translasi. Baik transkripsi maupun translasi, masing-masing dibagi dibagi lagi menjadi 3 tahap, yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi
B.     Saran
              Dengan mempelajari makalah yang singkat ini diharapkan kita dapat mengetahui apa itu metabolisme asam amino dan protein. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang dan dapat diterapkan dalam masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA
diakses 22 Februari 2013.
Anonim b.2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_amino diakses 22 Februari 2013
Guyton AC, Hall JE, 1996, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi IX, Penerjemah: Setiawan I, Tengadi LMAKA, Santoso A, Jakarta: EGC
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC
Martohargono, S. 1984. Biokimia. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press : Jakarta
Stryer L. 1996. Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah Bagian Biokimia FKUI),  Jakarta: EGC
Supardan. 1989. Metabolisme Lemak, Malang: Lab. Biokimia Universitas Brawijaya